Sabtu, 07 April 2012

TUJUAN HIDUP MANUSIA

Ketika hidup dunia ini,setidaknya kita merenung dan bertafakkur sejenak tentang apa tujuan hidup kita sebenarnya. Apakah hidup kita hanya untuk makan dan minum saja? Atau untuk bersenang senang menikmati indah dan gemerlapnya dunia? Atau bahkan tidak punya tujuan sama sekali asalkan bisa hidup? Sebagai seorang muslim yang taat beragama, kita harus mempunyai tujuan hidup yang jelas. Dan tidak boleh sesukanya sendiri. mengapa demikian? Karena manusia hidup didunia ini tidaklah selamanya, tidak kekal, melainkan hanya sebentar saja. Rasullah SAW telah menjelaskan bahwa manusia hidup didunia ini ibarat musafir sebagaimana sabda beliau dari Ibnu Umar ia berkata :” Rasullah SAW pegang dua bahu saya, lalu ia bersabda :” Beradalah didunia ini seolah olah engkau orang asing atau musafir, dan Ibnu Umar berkata :” Bila engkau masuk waktu petang maka, janganlah engkau tunggu waktu pagi, dan apabila engkau masuk waktu pagi, maka janganlah engkau tunggu waktu petang, tetapi ambilah waktu (kesempatan) dari sehatmu untuk (masa) sakitmu, dan dari hidupmu untuk matimu. (HR. Bukhari).

Kata musafir dari hadits diatas artinya orang yang sedang berpergian jauh, ia pun tidak memiliki tempat tinggal tetap. Seorang musafir tidak akan menetap terlalu lama disuatu tempat kecuali hanya istirahat saja dengan perbekalan yang dibawanya dan setelah itu ia akan melanjutkan perjalanannya ketempat lain yang dituju. Kita pun demikian. Didunia ini kita hanya singgah saja dan setelah itu kita pergi ketempat lain yaitu akhirat. Dengan kata lain dunia sifatnya tidak abadi, sedangkan akhirat kekal. Dunia ini penuh dengan kesenangan yang menipu, permainan dan senda gurau, sedangkan akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-imran : 185 “…kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah yang memperdayakan”. Juga dalam surat Al-Ankabuut : 66 “ dan tiadalah kehidupan dunia ini selain senda gurau dan main main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui”. Oleh karena itu, hidup kita perlu diisi dengan amal perbuatan yang bermanfaat supaya menjadi hidup yang penuh kebaikan, sekaligus menjadi bekal di akhirat kelak. Sudah cukupkah bekal kita?

Agama islam adalah ajaran agama yang di ridloi Allah SWT dan paling sempurna, karena ia adalah ciptaan-Nya dalam Al-Qur’an surat Al-Imron : 19 “ sesungguhnya agama yang diakui disisi Allah adalah agama islam.” Dan pada surat Al-Maidah : 3 “ pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah ku cukupkan niatku dan telah ku ridloi islam itu jadi agama bagimu”. Agama islam juga membimbing, mengatur dan membangun manusia seutuhnya supaya hidupnya menjadi sejahtera lahir dan batin. Dan bahagia dunia akhirat. Karena didalamnya terdapat aturan aturan yang mengatur segala aspek kehidupan manusia,baik duniawi maupun ukhrowi. Semua aturan tersebut terdapat dalam dua pedoman pokok bagi umat islam, yaitu Al-Qur’an dan Hadits juga ijma (konsesus) ulama dan Qiyas (analogi). Maka, kewajiban bagi setiap muslim adalah berpegang teguh kepada keduanya agar tidak tersesat jalan hidupnya dan selalu berada pada jalan yang lurus. Rasulullah SAW sendiri ketika beliau wafat tidak meninggalkan warisan apapun kepada kaum muslimin kecuali Al-Qur’an dan hadits itu sendiri.

Dalam mengarungi kehidupan dunia yang sementara ini, Allah SWT dan Rasulllah SAW telah memberi tuntunan bagi manusia mengenai tujuan hidup mereka sebenarnya. Jika telah terdapat beberapa tuntutan yang dapat dijadikan pedoman, diantaranya : pertama, mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar (amar ma’ruf nahi munkar). Ma’ruf artinya segala perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah,sedangkan munkar adalah perbuatan yang menjauhkan diri dari-Nya. Firman Allah SWT dalam surat Ali-Imran : 104 “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang orang yang beruntung.”.

Adapun yang dimaksud dengan mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada yang munkar adalah mengajak dan mendorong perbuatan perbuatan baik yang bermanfaat bagi duniawi dan ukhrowi, serta menolak dan mencegah segala hal yang dapat merugikan,merusak, merendahkan dan menjerumuskan nilai nilai kehidupan. Semuanya itu hendaklah diwujudkan dalam ucapan ucapan dan tingkah laku.

Kedua, selalu taat kepada Allah SWT dan RasulNya. Firman Allah SWT dalam surat An-Nisa’: 13 “ ( hukum hukum tersebut) itu adalah ketentuan ketentuan dari Allah memasukkan olehNya ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya. Dan itulah kemenangan yang besar”.

Ketaatan disini maksudnya ketaatan yang diperintahkan Allah SWT, baik yang diperintahkanNYA secara langsung dalam Al-qur’an maupun perintahnya yang dijelaskan oleh Rosululloh SAW melalui hadist-hadist.

Ketiga, mencari kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalam hal ini agama islam telah membimbing pemeluknya tentang bagaimana cara beraih kebahagiaan dunia dan akhirat yaitu dengan menyeimbangkan antara urusan keduanya dan tidak boleh mengutamakan salah satu dari keduanya. Serius dengan urusan dunia saja tanpa memperdulikan urusan akhirat saja tentu tidak baik, begitu pula sebaliknya. Sebaik-baik manusia adalah baik di dunianya dan baik pula di akhiratnya. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al-Baqoroh : 201 “ dan diantara mereka ada orang yang berdoa : “ ya tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebahagiaan akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”. Inilah doa sebaik baiknya bagi seorang muslim. Juga dalam surat Al-Qashash:  77 “ dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)  negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada kamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang berbuat kerusakan”.

Demikian halnya dengan rosululloh SAW beliau telah mengajarkan pada umatnya : “ bekerjalah untuk duniamu seaka-akan engkau hidup selamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau mati esok pagi”.

Dari ketiganya dapat di ambil kesimpulan bahwa ajaran agama islam itu indah dan mudah untuk diamalkan. Dengan mengamalkan ketiga hal tersebut, maka hidup kita menjadi hidup yang penuh dengan kebaikan, jauh dari kejahatan dan pastinya jauh lebih bermakna. Dengan  demikian, jelaslah apa tujuan hidup kita sebenarnya dan harapan kita hanya satu, yaitu semoga bahagia dunia dan akhirat.amin (ATH )

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes