Sabtu, 07 April 2012

Jembatan menuju kesuksesan

Membaca, kata yang cukup sederhana dalam kehidupan kita. Mulai TK kita sudah diajari membaca. Sepertinya memang sederhana tapi manfaatnya sungguh luar biasa. Sekarang yang perlu dipertanyakan, sudahkah kita banyak membaca?

Dalam kenyataan sehari-hari, membaca ternyata masih belum membudaya. Ini terbukti dari masih banyaknya tempat-tempat membaca yang sepi pengunjung. Perpustakaan sekolah misalnya. Setiap hari pengunjung perpustakaan sekolah hanya orang-orang tertentu, bahkan siswa yang seharusnya banyak mengembangkan ilmunya dengan membaca, ternyata tidak akan membaca sebelum ada tugas untuk membaca. Bahkan saat diberi tugas membaca, malah menawar. ”Memangnya jualan Lombok?” Di samping itu banyaknya buku-buku bagus yang masih kelihatan baru walaupun sudah lama, menunjukkan bahwa memang budaya membaca di lingkup sekolah masih rendah. 

Sumber membaca sekarang tidak hanya kita jumpai pada perpustakaan saja, tapi juga di media masa bahkan di media elektronika. Informasi yang ditampilkannya pun beragam, mulai dari hal-hal yang sederhana sampai yang berbobot. Perkembangan teknologi ini seharusnya bisa memotivasi kita untuk lebih giat menggali pengetahuan-pengetahuan baru dari sana. Tapi sangat disayangkan ternyata mereka lebih memilih bermain yang tidak ada manfaatnya, contohnya main game, buka situs-situs yang menyesatkan, bahkan catting yang akhirnya lupa waktu belajar. Padahal kalau kita lihat, banyak orang sukses karena membaca. Karena membaca sama saja dengan belajar. Belajar sangat luas cakupannya. Belajar tidak harus selalu lewat pendidikan formal. Namun lewat membaca, melihat, mencontoh orang-orang sukses juga belajar. Sebagai contoh presenter kondang Thukul Arwana, berangkat dari orang biasa-biasa saja sekarang bisa sukses karena membaca.

Untuk memahami membaca ada beberapa macam, yaitu membaca cepat, membaca nyaring, membaca pemahaman, dan membaca rekreatif. 

Pada abad sekarang ini hampir di segala sektor kehidupan terjadi perubahan yang sangat cepat, bahkan hampir tak terduga. Untuk memperoleh informasi dari sumber manapun ada satu kemampuan yang dituntut dan tak berubah yaitu kemampuan membaca dari si pencari informasi. Karena sifat digital dan elektronis dari sumber informasi yang marak sekarang, kemampuan membaca tersebut bukan sekadar dapat membaca, melainkan membaca secara cepat. Bahkan menurut Baldridge (1979) dikatakan bahwa setiap calon cendekiawan abad modern ini dituntut untuk membaca 850.000 kata/menit. Jika kita hanya mampu membaca 250 kata/menit, dalam seminggu kita harus membaca kira-kira 56 jam, artinya 8 jam/hari. Sungguh dramatis, bukankah hidup ini bukan hanya diabdikan untuk membaca? Masih banyak tugas lain yang penting dari itu. Agar kita dapat memanfaatkan waktu dengan efisien, sekali lagi kita perlu memiliki keterampilan membaca cepat. 

Kemampuan membaca cepat ini dapat kita gunakan untuk berbagai keperluan sesuai dengan tujuan dan manfaat yang kita tetapkan. Salah satunya adalah untuk membaca memindai atau membaca scaning, yaitu membaca hanya menekankan pada bagian-bagian yang dianggap penting saja. 

Kompetensi membaca nyaring  difokuskan pada kemampuan berekspresi lisan. Teks atau naskah yang sudah disediakan harus dapat  diekspresikan secara tepat, jelas, komunikatif, mudah dipahami, dan enak didengar. Untuk dapat berekspresi lisan secara baik dan benar diperlukan latihan secara rutin dan terus-menerus. Kita  tidak bisa secara tiba-tiba mendapatkan suara bagus, merdu, mantap, berwibawa, melafalkan kata dengan jelas, dan mengatur pernafasan secara rapi; tanpa serangkaian latihan secara terus-menerus dan bersungguh-sungguh. Membaca nyaring ini dapat kita jumpai dalam pembacaan berita, membacakan laporan atau menyampaikan laporan, pembacaan pengumuman, melakukan percakapan atau wawancara terstruktur, dan juga membaca teks dalam upacara.

Membaca pemahaman pada hakikatnya adalah kegiatan membaca yang dimaksudkan untuk memahami makna yang terkandung dalam suatu teks. Pemahaman suatu teks sangat bergantung pada berbagai hal. Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian dalam membaca adalah keterampilan yang dimiliki oleh seorang pembaca dalam memahami teks yang dibaca. Tinggi rendahnya keterampilan yang dimiliki pembaca akan sangat berpengaruh pada tingkat pemahaman pada teks yang dibaca.

Sebagai sebuah keterampilan berbahasa, keterampilan membaca pemahaman perlu ditingkatkan kepada semua orang, termasuk di dalamnya adalah guru dan siswa. Dengan begitu diharapkan keterampilan mereka akan terus meningkat. Membaca pemahaman dapat digunakan antara lain:  untuk membaca tabel, grafik, dan bagan/diagram; membaca intensif teks profil tokoh; membaca dan menemukan gagasan utama; membaca intensif dan menemukan masalah untuk bahan diskusi; membaca ekstensif dan menyimpulkan masalah utama; membaca intensif beberapa berita yang bertopik sama; membaca intensif teks berita; membaca intensif dan mengevaluasi buku ilmu pengetahuan populer;  membaca intensif opini/tajuk dalam surat kabar; membaca ekstensif dan menemukan gagasan dari beberapa artikel atau buku; membaca intensif dan memahami teks iklan. 

Membaca rekreasi adalah membaca yang hanya bertujuan untuk rekreasi atau hiburan, misalnya membaca cerpen, novel, cergam, cerbung, atau membaca naratif.

Dari beberapa jenis membaca tadi yang paling tepat bagi kita untuk menambah wawasan adalah membaca cepat dan membaca pemahaman. Karena membaca tanpa pemahaman, berarti tidak ada informasi yang kita dapatkan. Tidak ada yang sulit untuk dilakukan selagi kita ada kemauan. Kapan lagi kita bisa menjadi pribadi yang kreatif dan berwawasan luas kalau kita tidak mau membaca. Sejak zaman Nabi Muhammad SAW sudah ditegaskan pentingnya membaca. Ini jelas menunjukkan bahwa membaca merupakan kewajiban semua umat manusia, mulai dari TK sampai menutup mata. Apalagi  sebagai generasi penerus bangsa. Tugas kita membuka jendela kesuksesan lewat membaca. Keberhasilan dunia di tangan generasi muda. Kualitas suatu bangsa di pundak generasi muda. Kegagalan sebuah bangsa adalah kegagalan sebagai generasi muda. 

Dunia semakin mutakhir. Pendidikan semakin tak terbatas. Ilmu dapat dikejar. Harapan dapat diraih. Kesuksesan dapat kita pegang. Semua tinggal kemauan. 

Perubahan dapat kita awali dari sekarang. Mumpung kesempatan masih ada. Tinggalkan bermalas-malasan. Mari kita raih kesuksesan.  Dari mana itu semua kita dapat? Salah satu kuncinya adalah membaca…ya..membaca. 

Membaca dapat memberikan inspirasi. Membaca dapat menambah kreasi, membaca membuka jendela informasi. Alangkah  bermaknanya membaca. Sungguh tak pernah kita bayangkan, betapa kita selama ini kurang memahami hakikat membaca. Kita hanya puas dengan yang kita punya, tak pernah mencari apa yang belum kita tahu. Tak pernah kita sadari ternyata kita jauh dari perubahan, kita pasif, tapi kita puas. 

Mari mulai benahi diri, mari mulai benahi hati. Mulai saat ini marilah membaca,membaca, dan membaca. Karena membaca adalah jembatan menuju kesuksesan.

1 komentar:

Depid mengatakan...

Like it!!

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes